[NOTULENSI 3rd SHARON IHVO] PERBEDAAN KULIAH KESEHATAN DI INDONESIA & BELANDA (EDISI KEDOKTERAN)


Hari / Tanggal : Kamis, 22 Desember 2016
Waktu : 19.00 - 21.00 Wita
Pemateri : dr. Diandra Sabrina Natsir
Moderator 1 : Rhiski Arini
Moderator 2 : Irma

Sejak tahun 1815 M, Belanda sudah mempunyai sistem pendidikan yang baik dan berkembang terus. Ijazah pendidikan Belanda sangat dihargai di dunia internasional. Hal ini tentu saja sangat menguntungkan bagi siswa atau mahasiswa asing yang belajar di Belanda. Apalagi, pilihan sekolah di Negeri Kincir Angin itu juga banyak. Pelajar dan mahasiswa dapat mengikuti pendidikan dalam bahasa Belanda dan Inggris. Anak-anak usia 2-3 tahun dapat mengikuti taman kanak-kanak (kleuterschool) dan ketika berumur empat tahun harus masuk sekolah dasar (basisschool).
Untuk kali ini, pembahasan akan menjurus ke perkuliahan di Belanda.


Sekilas tentang pendidikan pemateri :

- Sekarang dr. Beby sedang melakukan studi Ph. D / S3 di VUMC Amsterdam
- Penelitian beliau tentang stem cell untuk rekontruksi tulang
- Proyek ini kerja sama dengan afiliasi beliau yaitu Universitas Hasanuddin Makassar dengan didanai oleh beasiswa LPDP
- Kenapa memilih Belanda?
PERTAMA, karena penelitian stem cell nya maju. KEDUA, Belanda memiliki hubungan historis yang erat dengan Indonesia sehingga kehidupan di sini lumayan cocok untuk mahasiswa Indonesia seperti banyak restoran Indonesia, kegiatan seni dan budaya yang melibatkan warga Indonesia, jadi tidak terlalu home sick. KETIGA, mayoritas penduduk Belanda bisa berbahasa Inggris, bahasa akademik juga adalah bahasa Inggris. Keempat, bisa travelling keliling eropa (asal pintar berhemat dan cari tiket murah) untuk menghilangkan kepenatan belajar karena standar studi di Belanda cukup tinggi di atas rata-rata kampus di Indonesia (tergantung jurusan dan kampus apa). Jadi walaupun cuacanya cukup ekstrim di sini, tapi belanda menurut saya negara yang bagus untuk studi. Karena banyak makanan dan acara kebudayaan Indonesia, orang bisa bahasa inggris dimanapun terutama di lingkup akademik, biaya hidup cukup affordable apalagi di kota student, dan di tengah-tengah eropa daratan jadi kalau ada kesempatan bisa keliling eropa.

Kuliah kedokteran di Belanda, yang perlu diketahui adalah :
1. Dutch Level NT2 adalah ujian nasional bahasa belanda yang diselenggarakan oleh pemerintah Belanda. Untuk kuliah kedokteran, kualifikasi bahasa adalah harus lulus ujian ini pada program II yaitu tingkat kemampuan bahasa belanda dikhususkan untuk pekerjaan dengan skill khusus seperti dokter atau studi di universitas. NT2 terdiri atas 2 program. Program 2 harus dilulusi untuk sekolah kedokteran. Program 2 itu advanced, diperuntukkan untuk yang memiliki pekerjaan dengan specific skill seperti dokter, lawyer atau higher education. Untuk ujian masuk fakultas kedokteran di sini dilakukan oleh universitas masing-masing jadi ujian bersifat lokal. Tergantung mendaftar di universitas apa.

2. HVO adalah tingkatan high school (SMP-SMA) tertinggi di Belanda atau setara dengan pre-university track. Lamanya adalah 6 tahun. Untuk bisa masuk ke jenjang HVO, siswa Belanda harus memiliki nilai yang baik di elementary school (SD) sebelumnya.
3. Berdasarkan pengalaman mahasiswa kedokteran di Belanda, untuk mendaftar sekolah kedokteran juga menilai CV, motivation letter dan ujian masuk sekolah kedokteran.

Sebenarnya untuk studi kedokteran bagi international student tidak terlalu dianjurkan di belanda, dikarenakan yang utama untuk bahasa pengantarnya adalah belanda. 3 poin sebelumnya adalah beberapa syarat untuk studi di Belanda.

Berikut Sistem Berkuliah di Belanda :
1. 3 tahun Bachelor (setara S1)
Lebih fokus ke teori tapi ada program internship di basisarts (basic doctor) dan sebagai asisten perawat.
2. 3 tahun Master (setara S2)
Lebih fokus ke praktek, ada internship atau rotasi bagian ilmu kedokteran  (seperti koas di Indonesia) di mana kita belajar tentang penyakit dan bisa merawat pasien di bawah pengawasan dokter. Selama rotasi bagian, mahasiswa kedokteran akan dinilai oleh supervisor (dokter ahli).

Setelah 6 tahun sekolah kedokteran, apabila lulus di semua bagian rotasi maka menjadi "basisarts" atau basic doctor yang bisa merawat pasien secara mandiri baik di klinik atau di rumah sakit dan memperoleh gaji standar basisarts. Basisarts tidak sama dengan general practitioner / dokter keluarga. Untuk menjadi dokter keluarga harus mengambil sekolah spesialis kedokteran keluarga selama 3-4 tahun. Karena Indonesia hubungan historisnya kuat dengan Belanda, jadi kurang lebih sistem pendidikan kedokteran di Indonesia dan Belanda tidak jauh berbeda.
Untuk 3 tahun pertama adalah preklinik atau teori dan 3 tahun berikutnya adalah koas (yang setara dengan master).
Jadi, memang pemerintah belanda memberikan subsidi  yang sangat besar untuk pendidikan di sana. Bahkan dari  SD - SMA biaya pendidikan gratis.
Tidak ada biaya sama sekali, untuk buku-buku pelajaran dipinjamkan dan dikembalikan di akhir tahun ajaran. Dan untuk kuliah, pemerintah belanda membolehkan mahasiswa mengambil pinjaman untuk membiayai pendidikan
Untuk kuliah s1 untuk jurusan lain juga kisaran 2000 euro/ tahun bagi mahasiswa belanda.

Lalu, apa yang kita dapatkan jika lulus kuliah selama 6 Tahun di Belanda ?

Mirip dengan Indonesia
- Bisa menjadi klinisi (basisarts atau mengambil sekolah spesialis yang sangat kompetitif sehingga Ph.D dan atau pengalaman kerja sangat dianjurkan)
- Bisa menjadi akademisi / peneliti
- Bisa melakukan pekerjaan struktural di bidang kesehatan
- Atau kombinasi dari yang ada di atas
Kurang lebih mirip dengan indonesia. Jadi bisa aktif sebagai klinisi,akademisi, struktural, atau kombinasi.

Nah, kaitan after medical school ini penting dengan studi beliau. Sekarang beliau adalah dokter umum. Setara s1 profesi. Ijazah s1 profesi beliau ini setara dengan s2 di belanda. Jadi bisa lanjut ke studi Ph.D atau s3 langsung. Saat ini, sedang meneliti tentang stem cell untuk rekonstruksi tulang. Bidang ini masih terbilang baru tapi sangat berkembang. Proyek penelitiannya juga bekerja sama dengan afiliasinya di Indonesia yaitu Universitas Hasanuddin Makassar. Proyeknya baru berjalan setahun, jadi masih ada 3 tahun lagi.
Q & A

1. Rudyanto - Poltekkes Makassar  : Apakah ada beasiswa bagi yang kurang mampu ekonominya? Bagaimana caranya dokter bisa kuliah disana? Apa yang memotivasi dokter?
Jawaban :
Caranya adalah, karena basic saya adalah dosen UNHAS jadi penelitian saya adalah kerja sama UNHAS dengan Vrije University Medical Center Amsterdam (VUMC). Tapi saya juga tetap melakukan pendaftaran untuk menjadi Ph.D student secara umum.
Berikut hal-hal yang bisa teman-teman jadikan acuan :
Pertama harus membuat proposal penelitian, kemudian mencari supervisor yang mau membimbing teman-teman. Apabila diterima akan mendapatkan LoA (letter of acceptance) dari universitas, kemudian saya mendaftar beasiswa LPDP untuk membiayai studi saya ini.
Motivasi saya adalah saya mau memajukan stem cell center UNHAS dan Indonesia Timur. Kemudian stem cell ini katanya adalah the future of medicine, khususnya regenerative medicine.

(selengkapnya dapat di unduh di
https://drive.google.com/file/d/0B6urkq1OTzcAZDZxY1JwdFZoeTg/view?usp=drivesdk )

Pesan dari pemateri :
Pesan saya, studi di luar negri khususnya Belanda membuka pandangan saya tentang dunia khususnya dunia pendidikan. Ilmu itu luas sekali, semakin dipelajari semakin kita sadar bahwa hanya sedikit pengetahuan kita. Khusus untuk Ph.D, menurut saya karena sistemnya belajar mandiri jadi saya betul-betula memahami diri saya, kelebihan dan kekurangan saya. Mendapatkan beasiswa LPDP jg merupakan suatu anugerah luar biasa karena LPDP betul-betul sangat profesional dan generous dalam memberikan beasiswa sehingga para awardee bisa fokus untuk belajar.
Saran saya untuk yang ingin studi di luar negri, persiapan adalah yg paling penting. Segera tentukan tujuan sekolah kamu dan kejar hingga kami dapat, perhatikan syarat penerimaan dengan seksama. Jangan putus asa, kalau gagal coba terus yaa. Setelah itu daftar beasiswa bisa kamu lakukan, semisal LPDP seperti saya. Rajin-rajin ikut seminar atau baca artikel tentang tips sekolah di luar negri dan tips memperoleh beasiswa. Buka link seluas-luasnya dan jangan malu bertanya! Terakhit jangan lupa minta restu orang tua.

Good luck !
Semoga SHARING ONLINE kami bermanfaat bagi kita semua, terima kasih kepada semua yang telah berpartisipasi. Ikuti terus SHARON kami.
Kunjungi akun kami untuk info kegiatan-kegiatan kami di :
OA LINE : @pbw8720n
INSTAGRAM : @indonesianhealthvolunteer
FACEBOOK : Indonesian Health Volunteer

Salam Sehat,

AGWIYUMI LEE (NOTULEN)

#IHVO
#3rdSHARON
#NETHERLAND
#INDONESIA
#MEDICAL
#LPDP
#RESEARCH
#MUDAPRODUKTIFMUDAMENGINSPIRASI

Komentar