NOTULENSI 4th SHARON IHVO


Hari, Tanggal & Waktu : Sabtu, 14 Januari 2017 Pukul 20.00 Wita

Pemateri : Framita Rahman, S.Kep., NS., M.Sc
Tema : How To Be A Presenter in International Conference
Moderator 1 : Rhadia
Moderator 2 : Dini

Framita Rahman atau yang lebih sering disapa Mitha adalah Mahasiswi Asal UNHAS jurusan Keperawatan di tahun 2014. Kemudian mengambil LPDP ditahun selanjutnya. Dan menyelesaikan S2 nya di jurusan Advancing Nursing Practice University of Edinburgh 2016.

Berawal dari keberaniannya berpetualang di Manila dengan tanpa dibimbing oleh seorangpun demi menjalankan tugas sebagai Presenter di Konferensi Tingkat Internasional, iapun mulai belajar lebih giat lagi untuk menjadi yang lebih baik saat sekali lagi mendapatkan kesempatan untuk bertugas di Jepang.

Persiapan yang harus dilakukan adalah :
1. Menyiapkan materi presentase
2. Mempelajari lebih dalam ide pokok yang akan disampaikan
3. Memberanikan diri untuk menanyakan banyak hal

Pengalaman pertama menjadi Presenter di konferensi internasional diawali karena Skripsi. Melihat minat yang luar biasa untuk dapat Go International, salah satu dosen menyarankan beliau untuk mencoba submit ke EAFONS. Awalnya tidak terlalu berharap dan bahkan lupa kalau sempat daftar hingga pengumumannya keluar. Deadline untuk submit abstrak September 2015, saat itu beliau baru saja datang ke Edinburgh dan belum mengshuttle dengan baik, dorongan buat menyerah lebih besar tapi beliau ingat itu kadang pribadi kitanya yang kurang sabar dalam mengeksekusi kesempatan jadi saya memaksakan diri buat untuk mendaftar, dan Alhamdulillah lulus.

Lalu, apa saja yang perlu di persiapkan untuk lolos menjadi presenter ? Perdalam tema. Biasanya tema sudah ditentukan. Dan untuk itu, kita harus memilih tema yang memang sejalan dengan judul kita dan memang di kuasai.

Q & A

1. Okta - SMAN 92 JAKARTA : Untuk mengikuti kegiatan tersebut, tentunya memiliki skill dalam berbahasa Inggris. Bagaimana kakak belajar berbahasa Inggris dan memperlancar bahasa itu sendiri ?
Jawaban :
Saya belajar sendiri dengan menyeringkan diri menonton talkshow, dokumenter dan juga film tanpa bantu subtitle. Kemudian mulai mendengarkan lagu dan menulis liriknya lalu mencocokkan lirik yang ditulis dengan lirik yang ada di Internet. Selain itu, saya mulai membiasakan diri untuk latihan menulis dengan Academic writing style. Serta mulai berbicara English dengan teman-teman. Sekaligus mencoba masuk ke grup Debate Universitas. Menjadi presenter internasional tidak perlu jago bahasa Inggris. Dengan keinginan yang besarpun, sudah cukup.

2. Erwin J - UNHAS : Pada konferensi seperti itu bagaimana dengan pembiayaannya? Biasanya kami terkendala apabila terdapat biaya program. Apakah yang kakak ikuti bersifat self funded atau fully funded? Selain itu apa saja fasilitas yang diberikan biasanya kak?
Jawaban :
Teman-teman, menjadi pintar dan dapat pengalaman itu memang harus berkorban. Apapun bentuknya. Mengikuti conference selama 2 kali alhamdulillah semuanya fully funded tetapi dengan sistem Reimburse. Yang pertama dibiayai oleh fakultas saya yakni Fakultas Kedokteran, yang kedua dapat dana dari LPDP.
Jangan pernah mundur karena masalah dana, God is good, akan ada jalan. Saya berani bilang seperti ini karena teman saya berhasil ke Jepang dengan saya hanya dengan prinsip ini. Soal dana saya belum tahu bagaimana mencarinya. Meskipun penuh tantangan tapi kamu akan mempelajari dan memahami sisi yang berbeda.

3. Sukmawati - UGM : Untuk jadi speaker di konferensi internasional itu seleksinya hanya seleksi berkas sajakah ? Lalu bagaimana jika ingin membawa penelitian kelompok, apakah bisa?
Jawaban :
Iya. Kebanyakan seleksi abstrak. Tetapi berdasarkan pengalaman saya ada juga cara menulis abstrak yang baik. Karena perlu diingat, penilaian hanya tentang Abstrak. Jadi harus dibuat semenarik mungkin.
Kalau soal kelompok tentu, sangat bisa. Kalau masih sesi student tidak masalah. Junior saya di Unhas saya sarankan buat penelitian bareng biar tidak susah dan jalan ke luar negerinya tidak sendirian.

4. Ari - Fakultas Kedokteran UMI : Apa yang menjadi landasan sehingga kakak bisa menjadi seperti saat ini? Menurut kakak, maju dan semangat ikut kegiatan konferensi seperti ini selagi masih ada kesempatan tapi bahasa inggrisnya masih standar? Atau belajar bahasa inggris saja dulu sampai benar-benar mantap, baru ikut kegiatan seperti ini?
Jawaban :
Percaya atau tidak dulu saya tidak suka research, saya menganggap ini sebagai mata kuliah yang menyusahkan. Tapi saya ingat, saya harus melakukan apapun untuk dapat menggapai impian saya. Maka sy membuat skripsi dengan sepenuh hati dengan niatan ini akan jadi amunisi awal saya. Saya bahkan menyesal. Mengapa tidak sejak dulu saya jatuh cinta pada karya ilmiah dan penelitian. Jadi, niat dahulu, bahasa Inggris belakangan.

5. Pani Nanda Gustika Gayatri - UNDIP : Bagaimana cara bagi mahasiswa baru agar bisa menjadi volunteer/event yang kadang sosialisasinya kurang terdengar ? Dan juga bagaimana cara kita mempersiapkan beasiswa secara mandiri dan bagaimana tips & trik agar bisa menjadi volunteer/mendapatkan beasiswa? Apakah beasiswa wajib melampirkan surat keterangan tidak mampu ? Bagaimana jika kami tidak memilikinya ?
Jawaban :
1. Mahasiswa harus rajin cari info, saya tahu ada ukm debate bahasa Inggris di Unhas setelah jalan ketempat bagian mata kuliah umum karena info ini tidak ada di jurusan saya.
2. Perluas jaringan, manfaatkan sosial media

Kalau saya pribadi mencari info lewat google dan juga cerita teman, rajin ikut seminar beasiswa di kampus (sering ada sminar dari Fulbright dan juga Erasmus Mundus). Setelah itu saya pelajari yang diinginkan oleh beasiswa itu adalah orang yang seperti apa.

Tidak semua beasiswa perlu sktm, semacam LPDP dan beasiswa lain seperti AAS, Fulbright dan lain-lain hal seperti itu tidak dibutuhkan. Terkecuali untuk afirmasi kategori Tidak Mampu.

Pesan pemateri :

Untuk meraih mimpi tidaklah mudah. Jika saja mimpi kita mudah, kita tidak akan menghargai jerih payah orang-orang yang yang sudah berhasil meraih mimpinya masing-masing. Dan juga, untuk menjadi oral presenter tidak perlu bagus dalam berbahasa Inggris. Kalian cukup memberanikan diri dan menyiapkan mental serta mensubmit sesuatu yang memang kalian kuasai dan sukai.  Semoga suatu hari nanti, akan ada kabar baik dari kalian semua. Awalnya susah. Tapi pasti bisa !

Terima Kasih atas partisipasi kalian pada Sharing Online kami malam ini. Terus ikuti Sharon kami yah!

Salam,


IHVO (Muda Produktif, Muda Menginspirasi)

- YUMI (NOTULEN) -

Komentar